Monday, November 28, 2016

Kata Dokter, Begini Lho Cara Memilih Susu yang Baik

Jakarta, Sebagian besar masyarakat Indonesia tahu betul manfaat mengonsumsi susu bagi kesehatan. Apalagi kaitannya dengan konsep makanan 4 sehat 5 sempurna, yang sekarang diubah menjadi gizi seimbang.

Hanya saja, banyak di antara mereka yang tidak memahami bagaimana cara memilih susu yang berkualitas atau betul-betul bermanfaat bagi kesehatan.
dr Rachmad Wishnu Hidayat, SpKO dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia menjelaskan, syarat utama susu yang baik adalah yang higienis atau tidak mengandung bakteri kontaminan sama sekali dan sedapat mungkin dalam keadaan segar.

"Diproses sesingkat mungkin untuk menghindari kerusakan nutrisi kandungannya seperti protein dan vitamin akibat pemrosesan," paparnya di sela-sela Media Workshop 'Milk as Supporter of Your Active Lifestyle' bersama Greenfields di Hotel Santika Malang baru-baru ini.

Syarat berikutnya adalah susu yang baik tidak ditambahi pengawet dan juga gula. Gula berlebih pada susu dapat meningkatkan nilai kalori yang terkandung di dalamnya sehingga bila dikonsumsi dapat memicu risiko kegemukan bagi sebagian orang. 

"Sedangkan pengawet itu diduga dapat memicu kanker atau penyakit keganasan seperti tumor. Makanya kita tekankan back to nature, makanan diusahakan yang organik, lebih alami," lanjutnya.

Yang alami bukan hanya susunya, melainkan kandungan zat gizinya, dan tidak mengalami proses fortifikasi atau penambahan bahan dari luar sebab nutrisi alami bakal lebih cepat diserap oleh tubuh ketimbang yang sudah ditambahi bahan dari luar.

"Pada intinya sebagai pendamping dari gaya hidup aktif, harus diimbangi dengan asupan nutrisi yang baik, termasuk di dalamnya konsumsi susu. Secara garis besar, susu dapat memenuhi 28-30 persen dari kebutuhan kalsium harian," ungkap dr Wishnu.

Tak hanya itu, dewasa ini kalsium juga dipergunakan dalam program manajemen berat badan karena mineral ini diketahui dapat meningkatkan proses pembakaran lemak.
"Setidaknya kalaupun tidak punya waktu luang untuk berolahraga, di kantor tetap bergerak aktif. Syukur-syukur kalau bisa jalan minimal 7.500 langkah sehari," 

SUMBER

No comments:

Post a Comment